Program Studi Fisika Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Sosialisasi Peta Arah Aliran Bawah Permukaan Desa Banjar Agung”, dimana kegiatan ini berlangsung pada 12 Desember 2022 pukul 09.00 – 10.30 WIB yang dihadiri oleh Kepala Desa dan Wakil Kepala Desa Banjar Agung beserta perangkat-perangkat desa, dosen Program Studi Fisika dan mahasiswa Program Studi Fisika.

Indra Pardede Ph.D. selaku Koordinator Program Studi Fisika dalam sambutannya menyampaikan dengan adanya pemetaan arah aliran air di bawah permukaan dapat memberikan informasi kepada masyarakat, daerah yang berpotensi menghasilkan air tanah berdasarkan variasi kedalaman air tanah dalam penentuan titik pembuatan sumur. Penentuan potensi air tanah di Desa Banjar Agung tersebut dilakukan menggunakkan metode geofisika yaitu geolistrik 1D dan 2D serta metode Self Potential (SP). Pengukuran muka air tanah (MAT) juga dilakukan di setiap sumur yang ada di desa Banjar Agung untuk memvalidasi data yang diambil dari hasil pengukuran di lapangan.

“Harapannya kegiatan ini memberikan informasi tentang variasi kedamalan air tanah di Desa Banjar Agung, sehingga dapat menjadi acuan untuk melakukan pengeboran sumur oleh warga setempat dan dapat menjalin hubungan yang baik antar sesama,” pungkas Indra.

Selain itu, pada kegiatan ini juga disambut oleh Kepala Desa Banjar Agung, Lela Wati S.Pd menyampaikan bahwa masyarakat sangat mengapresiasi dan merasa terbantu atas kegiatan ini.

“Saya mengucapkan terimakasih atas terpilihnya Desa Banjar Agung dari sekian banyak desa yang berada di sekitar kampus Institut Teknologi Sumatera untuk menjadi lokasi penelitian pendugaan potensi air tanah.  Dengan diketahuinya potensi air tanah, akan menghemat anggaran biaya warga yang akan melakukan pengeboran sumur,” kata Lela Wati.

Kegiatan PKM ini dilangsungkan secara luring di Balai Desa Banjar Agung, Indra Pardede Ph.D. selaku Koordinator Program Studi Fisika memaparkan materi kepada peserta yang hadir. Dalam kegiatan ini Indra juga menjelaskan mengenai manfaat dari pemetaan dan hasil akhir dari pengambilan data di desa Banjar Agung.

Penjelasan mengenai lokasi pengambilan data menggunakan 4 metode yaitu metode geolistrik 1D dan 2D, metode Self Potential (SP) dan pengukuran muka air tanah (MAT) dijelaskan oleh Luhur Trihasunu selaku mahasiswa program studi fisika kelompok keahlian fisika kebumian dan juga selaku ketua Himpunan Mahasiswa Fisika ITERA. Luhur menyampaikan dari hasil pemetaan air tanah dapat diketahui bahwa daerah yang ditandai dengan warna merah menunjukkan kedalaman permukaan air tanah yang lebih dalam dibandingkan dengan daerah yang ditandai warna hijau dan biru sehingga pengeboran air sumur dapat dilakukan di daerah yang ditandai dengan warna biru berdasarkan peta air tanah.

Selain itu Indra juga menyampaikan keberlanjutan program Desa Binaan yang terdiri dari kategori kompetitif nasional, kategori desentralisasi dan kategori penugasan. Indra menilai Desa Banjar Agung memiliki potensi yang baik di bidang kewirausahaan.

“Saya melihat di sepanjang jalan menuju desa sudah mulai banyak ruko-ruko dan ini dapat dikembangkan melalui program pengembangan kewirausahaan (KPK) agar Desa Banjar Agung bisa lebih maju lagi. Kita juga dapat melakukan pengembangan produk unggulan yang dihasilkan Desa Banjar Agung, melalui program pengembangan produk unggulan daerah (PPPUD),” kata Indra.

Pemaparan sosialisasi ini diakhiri oleh Bapak Indra Pardede dengan penyampaian manfaat kegiatan ini kepada masyarakat serta saran untuk menjaga kawasan resapan air dan pembuangan sampah rumah tangga serta pengumpulan saampah perlu diperhatikan untuk menjaga kualitas air tanah mengingat sumber air yang digunakan masyarakat dominan berasal dari sumur.

Diharapkan setelah kegiatan ini berlangsung, aparatur desa dan masyarakat dapat mengambil poin-poin penting untuk menjaga kualitas air tanah dan dapat memanfaatkan potensi-potensi air tanah yang ada di desa ini. Diharapkan juga untuk Prodi Fisika ITERA kedepannya dapat menjadi wadah bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa fisika ITERA untuk dapat merancang, merekayasa dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh ke masyarakat.