Berita – Dosen Program Studi Farmasi Jurusan Sains ITERA yang tergabung dalam Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Hibah ITERA, melakukan Penyuluhan Dampak Stunting pada Balita serta Pelatihan Pembuatan Biskuit Pangan Fungsional dan Mikoprotein Jamur Tiram Putih dan Labu Kuning (J-Laning). Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Banjar Agung, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, pada Kamis, 8 Juni 2023.
Tergabung dalam tim ini, apt. Gayatri Simanullang, S.Farm. M.Si., apt. Untia Kartika Sari R, S.Farm. M.Farm., apt. Riri Fauziyya, S.Farm., M.Farm., dan apt. Annisa Maulidia Rahayyu S.Farm., M.Farm. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Farmasi ITERA, yaitu Mila Agusthin, Aya Sofia Arasi, Aditya Mufi, M. Nur Fauzan, dan Pinka Mustika Saeli.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Dampak dari anak yang mengalami stunting adalah tinggi tubuh dibawah rata-rata,mengalami gangguan tumbuh kembang dan kesehatan, tingkat intelegensi tidak optimal, terlihat lemas terus menerus, kurang aktif. Tim PKM menaruh atensi pada stunting karena tingginya prevalensi di Provinsi Lampung. Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) balita di Provinsi Lampung, diperoleh hasil persentase balita stunting di Provinsi Lampung terus mengalami peningkatan dari tahun 2015, yaitu dari 22,7% menjadi 31,6% pada tahun 2017.
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh Tim Dosen Farmasi ITERA, didapatkan 5 balita di Desa Banjar Agung mengalami stunting. Berdasarkan hal tersebut, Tim Dosen Farmasi ITERA bekerjasama dengan Balai Desa Banjar Agung, menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa Penyuluhan Dampak Stunting pada Balita. Selain penyuluhan, tim PKM juga memberikan pelatihan pembuatan biskuit pangan fungsional dan mikoprotein jamur tiram putih dan labu kuning. Produk ini diberinama J-Laning. Warga desa tidak hanya berlatih cara pembuatan produk pangan ini, namun juga diberikan edukasi mengenai strategi pemasaran produk ini. Kegiatan PKM ini disambut dengan antusias oleh 25 Ibu-Ibu Kader Posyandu Desa Banjar Agung.
Jamur tiram putih memiliki potensi sebagai pangan fungsional anti stunting karena selain memiliki rasa yang lezat, juga memiliki kandungan nutrisi yang tinggi kaya akan protein, karbohidrat, mineral (kalsium, besi), vitamin B dan serat. Sementara itu, labu kuning menjadi pilihan sebagai MPASI anti stunting karena kaya serat pektin, beta karoten, vitamin A, B, C vitamin E serta beberapa jenis mineral kalsium, fosfor, besi dan seng. Terlebih, labu kuning juga memiliki harga yang terjangkau.
Kepala Seksi Pemerintahan Desa Banjar Agung, Novitri Sari, menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Tim PKM Farmasi ITERA yang telah menyelenggarakan Penyuluhan Dampak Stunting pada Balita dan Pelatihan Pembuatan Biskuit Pangan Fungsional dan Mikoprotein Jamur Tiram Putih dan Labu Kuning (J-Laning) dengan harapan angka stunting di Desa Banjar Agung dapat berkurang.
Menurutnya, kegiatan penyuluhan tersebut sangat membantu dan dapat diterima dengan mudah oleh para kader posyandu Desa Banjar Agung karena bisa melihat dan mendemonstrasikan secara langsung saat penyuluhan, kader posyandu Desa Banjar Agung sangat menyimak dengan baik dan antusias dalam membuat biskuit J-Laning.
“Kami, Desa Banjar Agung, hendak menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim PKM Farmasi ITERA yang telah melaksanakan pengabdian masyarakat di desa kami mengenai stunting. Dengan adanya kegiatan ini dapat menambah pengetahuan terkait stunting dan menjadi inovasi bagi kader posyandu dan ibu-ibu yang memiliki balita di Desa Banjar Agung untuk mengembangkan makanan pendamping ASI yang enak dan bergizi cukup sehingga diharapkan dapat menurunkan angka stunting yang ada di desa banjar agung.” Ungkap Novitri Sari selaku Kasi Pemerintah Desa Banjar.