Berita – Jurusan sains menyelenggarakan studium generale pada Rabu, 11 Oktober 2023 bertempat di aula Gedung kuliah umum (GKU) 1 Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dengan topik “Some Examples of Applying Fundamental Research Findings to Cosmetic Development”. Dalam agenda tersebut, Jurusan Sains mengundang pembicara Manami Toriyama, Ph.D. dari Osaka University sebagai specially appointed assistant professor dalam bidang ilmu farmasetika.
Studium generale tersebut dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya diikuti dengan mars ITERA. Kemudian, penyampaian safety induction sebagai prosedur pencegahan terkait keselamatan dalam menghadapi peristiwa yang tidak terduga selama acara berlangsung. Studium generale ini dihadiri oleh mahasiswa dan dosen dari berbagai program studi di ITERA terkait produk kosmetik. Topik yang dibahas mengenai penelitian dasar terkait pengembangan kosmetik dengan implementasi kesehatan lingkungan tropis yang terjadi di Indonesia. Pembicara berfokus pada pengembangan senyawa antiperspirant yang dikaji secara molekular.
Selanjutnya sambutan diawali penyampaian apresiasi atas terselenggaranya studium generale jurusan sains oleh Dr. Ikah Ning Prasetiowati Permanasari, S.Si., M.Si. sebagai ketua jurusan Sains. Sambutan dilanjutkan dengan pemberian ucapan kebanggaan oleh Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, M.Si. sebagai wakil rektor I bidang akademik dan kemahasiswaan ITERA atas seminar yang mengundang akademisi luar negeri khususnya mengangkat topik relevan merespon cuaca saat ini. Beliau berharap agenda ini dapat berjalan lancar dan berlanjut sehingga menghasilkan kesempatan luaran lebih besar yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Prof. Manami memaparkan material antiperspirant bekerja terhadap kelenjar keringat untuk menahan produksi keringat berlebih. Komponen yang terdapat pada antiperspirant umumnya memberikan sensasi dingin/ sejuk pada badan, namun terkadang dapat memberikan sensasi tidak nyaman sebagai dampak inflamasi. Respon 3D terhadap kelenjar keringat juga dilakukan untuk mengamati kontraksi kelenjar keringat sebagai respon terhadap antiperspirant yang digunakan.
Penelitian dilanjutkan dengan penelusuran komponen aktif yang dapat memberikan sensasi dingin tanpa meninggalkan sensasi tidak nyaman. Mentol merupakan salah satu komponen yang dijadikan standar acuan penilaian terhadap aktivitas thermo responsive potential channel dalam hal ini transient receptor potential ankyrin 1 (TRPA1). Kandidat sementara ini adalah sineol yang mampu memberikan nilai TRPA1 yang lebih rendah dari mentol. Hal ini mengindikasikan bahwa sineol dapat memberikan sensasi dingin dan meminimalisir sensasi tidak nyaman.
Agenda ini juga ditutup dengan foto bersama dan pemberian cinderamata dari jurusan sains ITERA sebagai wujud apresiasi bagi pembicara yang telah berbagi ilmu dan informasi yang aplikatif. Prof. Manami juga berharap bahwa mahasiswa dapat mengeksplorasi ilmu tidak hanya ruang lingkup laboratorium, namun dapat diwujudkan secara nyata berbentuk produk. Semangat dari jepang ini dapat menginspirasi mahasiswa dan dosen untuk berkarya dalam era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity) dengan pengembangan IPTEK yang semakin cepat.