Program Studi Fisika Fakultas Sains Institut Teknologi Sumatera (Itera), telah menyelenggarakan Workshop Drafting Paten dan Tata Cara Pendaftaran Paten pada 15 Oktober 2024 di Ruang Rapat F101, Itera secara hybrid. Acara ini menghadirkan Prof. Dr. Buhani, S.Pd., M.Si., dari Universitas Lampung (UNILA) sebagai narasumber, dengan moderator Nadiisah Nurul Inayah, M.Sc. Workshop ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa dari Program Studi Fisika Itera, yang bertujuan untuk memotivasi civitas akademika agar lebih aktif dalam proses pendaftaran paten atas inovasi mereka.
Koordinator Program Studi Fisika Itera, Indra Pardede, Ph.D., dalam sambutannya menekankan pentingnya perlindungan terhadap karya intelektual melalui paten. “Inovasi yang dihasilkan oleh civitas akademika, baik dalam bentuk teknologi, produk, maupun ide-ide kreatif lainnya, harus dilindungi agar tidak disalahgunakan. Melalui workshop ini, kami berharap semakin banyak dosen dan mahasiswa yang memahami pentingnya pendaftaran paten dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mewujudkannya.”
Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Buhani, S.Pd., M.Si., menjelaskan pentingnya paten sebagai salah satu bentuk perlindungan terhadap karya intelektual. Ia menyampaikan bahwa paten terbagi menjadi dua jenis, yaitu paten sederhana dan paten biasa. Proses pendaftaran untuk paten biasa membutuhkan waktu yang lebih lama, namun Itera dapat memanfaatkan kerja sama dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KEMENKUMHAM) untuk mempercepat proses penerbitan sertifikat paten.
“Paten berbeda dengan jurnal ilmiah yang menuntut unsur kebaruan (novelty) dalam penulisan. Penulisan paten lebih sederhana, namun proses untuk mendapatkan status ‘granted’ atau pengakuan resmi bisa memakan waktu panjang. Hanya paten yang granted yang diakui secara hukum, bukan yang hanya terdaftar,” jelas Prof. Dr. Buhani.
Prof. Dr. Buhani, S.Pd., M.Si., juga menambahkan bahwa meskipun paten dapat dikomersialkan dan menjadi aset yang berharga, prosesnya yang panjang seringkali menjadi tantangan bagi akademisi yang ingin meningkatkan jenjang karir. Oleh karena itu, penting bagi para peneliti untuk bijak dalam memutuskan apakah akan mempublikasikan hasil penelitian dalam bentuk jurnal atau mengajukan paten.
Workshop ini tidak hanya memberikan pemahaman mendalam mengenai tahapan dan persyaratan pendaftaran paten, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan antusiasme para dosen dan mahasiswa dalam memanfaatkan hak kekayaan intelektual sebagai bagian dari inovasi mereka. Diharapkan melalui kegiatan ini, civitas akademika ITERA semakin terdorong untuk terus berinovasi dan melindungi karya-karya mereka melalui pendaftaran paten, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan industri.
(rilis/humas prodi fisika)


