Pada hari kedua MIPANET 2024, Fakultas Sains ITERA kembali berpartisipasi dalam agenda diskusi yang fokus pada penguatan bidang MIPA dalam menghadapi tantangan zaman dan mempersiapkan strategi berkelanjutan. Diskusi dibuka oleh Prof. Kuwat, yang memimpin sesi brainstorming mengenai rendahnya minat generasi muda terhadap bidang MIPA. Ditekankan bahwa inovasi dalam promosi, pengenalan kurikulum, dan integrasi industri dalam pendidikan menjadi langkah penting untuk meningkatkan ketertarikan calon mahasiswa.
Dalam sesi brainstorming ini, beberapa poin utama yang dibahas meliputi:
- Peningkatan Minat Mahasiswa terhadap MIPA
Para peserta mengeksplorasi berbagai langkah untuk mengatasi rendahnya minat generasi muda terhadap bidang MIPA, termasuk pertimbangan rebranding program studi serta penyesuaian kurikulum agar lebih relevan. Kolaborasi dengan industri diusulkan sebagai solusi untuk menambah nilai praktis pendidikan MIPA, seperti pengembangan program Matematika Bisnis, yang menyatukan teori dan praktik dalam proporsi 50:50. - Hilirisasi Hasil Penelitian dan Technopark
Salah satu isu yang dibahas adalah pentingnya hilirisasi hasil kerja dosen. Upaya ini tidak hanya meningkatkan peringkat institusi, tetapi juga kesejahteraan dosen. Model technopark, seperti yang ada di universitas luar negeri, diusulkan untuk diadaptasi, memungkinkan perusahaan bekerja sama dengan universitas untuk mengembangkan produk berbasis riset. - Penguatan Sains Dasar di Tingkat Sekolah Menengah
Dalam rangka meningkatkan minat terhadap program studi MIPA di perguruan tinggi, dibahas pula pentingnya penguatan Sains Dasar di tingkat sekolah. Diperlukan pendampingan guru untuk mengatasi persepsi bahwa Sains Dasar “sulit” serta solusi kurikulum seperti transisi dari Kurikulum Merdeka menuju Kurikulum Deep Learning. Kegiatan ini juga mencakup upaya untuk terlibat dalam kebijakan pendidikan nasional dan peningkatan skor PISA Indonesia.
Diskusi juga mencakup topik pertemuan rutin dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) guna mempererat hubungan dan komunikasi antara universitas dan sekolah dalam pengembangan ilmu dasar MIPA.
Topik Lanjutan oleh Para Ahli
Setelah sesi brainstorming, agenda dilanjutkan dengan presentasi dari beberapa ahli:
- Tata Kelola Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH)
Prof. Hamzah Fansuri menyampaikan paparan mengenai tata kelola PTN BH, memberikan wawasan tentang pengelolaan yang efisien dan adaptif untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi di era modern. - Pengelolaan Dana Abadi Penelitian
Dr. Berry Juliandi mempresentasikan strategi pengelolaan dana abadi sebagai upaya untuk menciptakan sumber pendanaan yang berkelanjutan bagi perguruan tinggi. Dana abadi diharapkan dapat mendukung berbagai inisiatif, termasuk riset dan pengembangan dalam bidang MIPA. - Pengembangan Spin-Off Company
Prof. Kuwat kembali memimpin diskusi tentang pengembangan perusahaan spin-off dari hasil riset. Pendekatan ini dinilai penting untuk mengubah hasil riset akademis menjadi produk komersial, menciptakan peluang bisnis dan dampak ekonomi yang nyata.
Dalam diskusi tentang pengembangan spin-off company, Prof. Kuwat mencontohkan Genose sebagai inovasi yang lahir dari kolaborasi civitas akademika dan industri di Universitas Gadjah Mada (UGM). Beliau menjelaskan bahwa Genose dan beberapa startup lainnya di UGM adalah hasil upaya dari civitas akademika UGM dalam mentransformasikan hasil riset menjadi produk komersial yang berdampak bagi masyarakat.
Saat ini, FMIPA UGM sedang mengubah pendekatan pengembangan startup melalui tugas akhir mahasiswa. Tujuan shifting ini adalah untuk memotivasi dan mendorong mahasiswa agar mengembangkan startup berbasis riset sebagai bagian dari penyelesaian studi. Dengan demikian, mereka tidak hanya lulus dengan kemampuan akademis tetapi juga dengan keterampilan dan pengalaman dalam menciptakan solusi inovatif yang berpotensi menjadi bisnis.
- Telaah Permendikbud No. 44 Tahun 2024 dan Kepmendikbud No. 500 Tahun 2024
Agenda hari kedua ditutup dengan pembahasan tentang regulasi pendidikan terbaru oleh Prof. Muktiningsih. Telaah ini mencakup pemahaman tentang aturan yang mendukung inovasi di perguruan tinggi serta bagaimana Perguruan Tinggi dapat berperan aktif dalam kebijakan yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan MIPA.
Melalui kehadiran dalam forum MIPANET ini, Fakultas Sains ITERA mendapatkan wawasan yang berharga untuk terus mengembangkan dan memperkuat bidang MIPA. Diskusi di hari kedua ini mempertegas pentingnya bidang ilmu dasar dalam pendidikan, tidak hanya sebagai fondasi yang harus dikuasai oleh setiap calon mahasiswa, tetapi juga sebagai bidang yang mampu mendorong pengembangan inovasi dan peluang bisnis berbasis riset.