Program Studi Fisika, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sumatera (Itera), sukses menyelenggarakan Studium Generale Series 2 yang bertajuk “From Lab to Market: Membangun Startup Nanoteknologi dengan Modal Sains dan Keberanian“ pada Jumat, 2 Mei 2025. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini menghadirkan Narasumber Hanif Khairudin, M.Sc., selaku Direktur PT Fumalife Sinergi Inovasi. Hanif Khairudin, M.Sc., dikenal sebagai praktisi nanoteknologi sekaligus penggiat startup sains. Lebih dari 280 peserta hadir dalam kegiatan ini, terdiri dari mahasiswa, dosen, hingga praktisi yang tertarik mengembangkan bisnis berbasis sains.
Acara dibuka secara resmi oleh Koordinator Program Studi Fisika, Indra Pardede, Ph.D., yang mewakili Dekan Fakultas Sains Itera. Dalam sambutannya, Indra Pardede, Ph.D., menekankan pentingnya peran mahasiswa untuk tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga berani mengambil langkah membangun startup berdasarkan bidang keilmuannya. “Ini adalah kesempatan untuk mengubah ilmu menjadi solusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Dipandu oleh moderator Yusron Darojat, M.Sc., sesi utama Studium Generale membahas potensi besar nanoteknologi dalam menciptakan solusi lintas disiplin. Hanif Khairudin, M.Sc., menjelaskan bahwa material nano memiliki keunggulan efisiensi dan performa tinggi dengan biaya lebih rendah, serta aplikasi luas mulai dari kesehatan hingga energi.
Namun demikian, Hanif juga menyoroti tantangan besar dalam mengkomersialkan riset dari kampus ke pasar. Banyak ide inovatif yang kandas karena minimnya pemahaman tentang proses bisnis, serta menegaskan bahwa diperlukan perubahan pola pikir dari sekadar akademisi menjadi problem solver yang adaptif dan berorientasi pasar.
Dalam paparannya, Hanif Khairudin, M.Sc., turut membagikan strategi membangun startup sains, termasuk pendekatan top-down dan bottom-up dalam nanoteknologi, pentingnya R&D, pembentukan tim yang solid, serta latihan pitching dan riset pasar. Ia juga menekankan peran krusial mentoring dan kolaborasi dalam memperkuat fondasi startup berbasis sains. “Jangan takut untuk belajar dan berdiskusi. Setiap ahli pun pernah menjadi pemula,” pesannya.
Sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif menunjukkan antusiasme peserta dalam mengeksplorasi dunia nanoteknologi dan kewirausahaan sains. Melalui kegiatan ini, Program Studi Fisika Itera berharap dapat menumbuhkan semangat mahasiswa sebagai agen perubahan yang mampu menjembatani dunia akademik dan industri melalui inovasi yang berdampak nyata.
(rilis-humas-Fisika)