Event – Dalam rangka membantu para tenaga pendidik di lingkungan Institut Teknologi Sumatera (Itera) dalam menyusun strategi berkarir sebagai dosen, Jurusan Sains adakan Seminar Online Strategi Pengembangan Karir Dosen dengan tema “Mencipta Karya, Meningkatkan Prestasi”, Sabtu 5 Desember 2020.

Event yang diadakan secara dalam jaringan (daring) tersebut menghadirkan pemateri Prof. Toto Winata, Ph.D. yang merupakan guru besar bidang Fisika Atom dan Material Elektronik, Program Studi Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan dimoderatori oleh Ramadhani Eka Putra, M.Sc., Ph.D. yang merupakan Koordinator Program Studi Biologi, Itera. 

Dalam sambutannya, Ketua Jurusan Sains Itera, Prof. Leo Hari Wiryanto mengatakan event ini bertujuan untuk mendorong program Itera yaitu mewujudkan seluruh dosen bisa mendapatkan gelar guru besar di bawah 45 tahun. 

“Itera sedang mengejar dosen-dosen mendapatkan jabfung, untuk mendapatkan akreditasi. Program guru besar 45 tahun juga merupakan hal yang ingin dicapai, tentu banyak hal yang harus dilewati. Awal dosen harus bisa memsukan jabfung pertama, 1 tahun harus dapatkan jabfungnya untuk dosen-dosen muda yang baru bergabung, “ pungkas Prof. Leo.

Dalam pemaparan materinya, Prof. Toto menjelaskan terkait dengan aturan-aturan yang berlaku dalam pengajuan jabatan fungsional, pengajuan kenaikan pangkat untuk PNS, serta bagaimana tips dan trik meraih angka kredit dosen dengan cepat. 

Prof. Toto berpesan kepada para dosen muda untuk lebih care terhadap karir masing-masing dosen, dimana sebenarnya pengembangan karir dosen bukanlah hal yang otomatis dapat dicapai, melainkan melalui proses-proses pengajuan.

“Pengembangan karir dan profesi dosen tidak otomatis atau harus diusulkan oleh individu/lembaga, oleh karena itu dosen harus peduli dengan dirinya, dengan pengembangan karirnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Prof. Toto juga berpesan agar menjadi tenaga pendidik tidak hanya fokus untuk mendidik saja, melainkan juga harus menyeimbangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pun juga harus dijalankan. 

“Dosen pendidik profesional harus menyeimbangkan antara pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat. Dosen seharusnya tidak hanya mengajar saja, hal ini seharusnya menjadi konsen instansi untuk care dan mendorong dosen agar Tri Dharma Perguruan Tinggi seimbang dilaksanakan,” terangnya.

Prof. Toto juga tidak lupa untuk mendorong para dosen untuk meningkatkan kolaborasi, hal tersebut tentunya untuk mempermudah memenuhi syarat-syarat dalam pengurusan kenaikan jabatan.

“Tingkatkan kolaborasi untuk mempermudah syarat-syarat, seperti penelitian sekali dalam satu semester, itu kan mungkin agak sulit. Sebetulnya bisa dipermudah dengan kita mengikuti kolaborasi kelompok penelitian,” tuturnya.

Di tengah hingga akhir penjabaran materi, Prof. Toto menjelaskan teknis-teknis terkait bagaimana seorang dosen dapat menjadi guru besar dari mulai menjabat sebagai asisten ahli. Para audiens yang diikuti oleh puluhan dosen dari berbagai program studi tersebut silih berganti menanyakan perihal kendala-kendala yang dialami dalam pengembangan karir dosen. (Adit/js)