Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Desa Binaan–Kuliah Kerja Nyata (KKN) Rekognisi sukses menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Edukasi dan Pemanfaatan Olahan Jagung Fungsional untuk Peningkatan Ekonomi Desa” pada Sabtu, 27 September 2025 di Desa Banjar Agung, Lampung Selatan.
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi tim dosen dan mahasiswa KKN Rekognisi dari Program Studi (Prodi) Farmasi, Teknologi Industri Pertanian, serta Sains Aktuaria Itera. PkM dibuka secara resmi oleh Ketua PkM PDB-KKN Rekognisi, apt. Untia Kartika Sari R, S.Farm., M.Farm., dari Prodi Farmasi. Kegiatan turut diikuti oleh ibu-ibu Kader Posyandu dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Banjar Agung.
Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai potensi jagung sebagai salah satu sumber pangan utama dunia yang dapat diolah menjadi produk bernutrisi tinggi. Materi terkait manfaat jagung untuk pemenuhan gizi disampaikan oleh apt. Mubarika Sekarsari Yusuf, S.Farm., M.Farm., dari Prodi Farmasi. Jagung diketahui mengandung karbohidrat, serat, vitamin, dan antioksidan yang penting bagi kesehatan serta mendukung ketahanan pangan.
Selain edukasi, masyarakat juga mendapatkan pelatihan pengolahan jagung menjadi produk kesehatan bernilai tambah, seperti tepung jagung, mie jagung, dan teh rambut jagung. Materi pengolahan disampaikan oleh Novelika Br Sembiring, S.TP., M.Sc., dari Prodi Teknologi Industri Pertanian. Produk-produk tersebut tidak hanya memiliki kandungan gizi tinggi, tetapi juga berpotensi menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat desa.
Lebih lanjut, dosen Prodi Sains Aktuaria Itera, Amalia Listiani, S.Pd., M.Sc., dan Dila Tirta Julianty, S.Si., M.Si., menekankan pentingnya penguatan potensi ekonomi melalui produk olahan jagung. “Potensi produk ini sangat baik, karena bahan baku tersedia di Desa Banjar Agung dan dapat dipasarkan melalui BUMDes atau Kelompok Wanita Tani (KWT). Dengan demikian, akan tercipta perputaran ekonomi desa mulai dari pembelian bahan baku oleh kelompok tani hingga penjualan produk oleh koperasi KWT kepada masyarakat,” ujar Dila Tirta saat di wawancarai.
Menurutnya, perputaran ekonomi ini dapat meningkatkan penghasilan masyarakat sekaligus memaksimalkan peran KWT di desa. Hal ini juga menjadi solusi saat usaha tani padi mengalami gangguan, sehingga jagung dapat menjadi komoditas alternatif dengan nilai jual yang menjanjikan.
“Melalui edukasi pemanfaatan jagung ini, diharapkan Desa Banjar Agung mampu meningkatkan ekonomi masyarakatnya sekaligus menciptakan produk pangan sehat dan bergizi yang memiliki daya saing,” ujar apt. Untia dalam sambutannya.
Seluruh produk yang diperkenalkan berasal dari bahan baku lokal Desa Banjar Agung, sehingga mudah diterapkan oleh masyarakat setempat. Inisiatif ini sejalan dengan upaya mendorong kemandirian desa serta memperkuat perekonomian berbasis potensi lokal. Ke depan, kegiatan ini diharapkan dapat membuka peluang pemasaran produk desa secara lebih luas, baik di tingkat daerah maupun nasional.
(rilis/fakultassains)


