Rabu, 18 Desember 2024, Tim PKM Fakultas Sains ITERA telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bersama para kader PKK Desa Bumi Sari, Kecamatan Natar. “Sains mengabdi, Desa Berseri” merupakan jargon khas selama kegiatan PKM yang mengusung tema, ”Perancangan Desa Binaan Melalui Pemberdayaan Kelompok Asuhan Mandiri Bersama Fakultas Sains dengan Fokus pada Sinergi Kesehatan, Kewirausahaan, dan Pendidikan untuk Membangun Generasi Masyarakat Sehat dan Cerdas”.  Kegiatan ini dilaksanakan melalui kolaborasi dosen dan mahasiswa yang terdiri dari Program Studi Farmasi, Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan, Program Studi Fisika, Program Studi Biologi Program Studi Kimia, dan Program Studi Sains Lingkungan Kelautan, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sumatera. Turut hadir Kepala Desa Bumi Sari, Bapak H. Supriyono, S.E., Sekretaris Desa, dan seluruh anggota Kader PKK yang berjumlah 38  orang.

Kegiatan diawali dengan kata sambutan dari ketua pelaksana, Ibu apt. Annisa Maulidia Rahayyu, S.Farm., M.S.Farm yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Desa dan Kader PKK yang telah menyambut baik, dan berharap kegiatan kerjasama ini bisa terus berlanjut menjadi program PKM Fakultas Sains. Kemudian diikuti sambutan oleh Kepala Desa Bumi Sari,Bapak H. Supriyono, S.E., yang menyampaikan bahwa kegiatan Rapat Tri (RATRI) yang mencakup tiga komponen yaitu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), dan Kesehatan, telah menjadi kegiatan rutin di Desa Bumi Sari sebagai sarana untuk menyampaikan informasi dari pemerintah langsung ke masyarakat, termasuk juga kegiatan PKM dari dosen ITERA. Kami sangat berterima kasih kepada dosen – dosen ITERA yang senantiasa mau berbagi ilmunya untuk masyarakat. Semoga ilmu yang diberikan dapat diserap oleh kader – kader di Desa Bumi Sari dan bisa diimplementasikan ke masyarakat.

Bapak Alvin Pratama, S.Si., M.T. sebagai narasumber PKM Fakultas Sains dengan materi kewirausahaan menyampaikan bahwa kejadian stunting merupakan salah satu ancaman dan tantangan untuk anak di Indonesia. Dari statistik, disampaikan bahwa pada tahun 2023, prevalensi stunting per-provinsi di Indonesia rata-rata masih berada diatas 20%. Khusus untuk di Provinsi Lampung, beberapa daerah yang perlu diperhatikan terkait stunting adalah Way Kanan, Mesuji, dan Pringsewu, namun untuk Lampung Selatan termasuk yang paling rendah. Meskipun demikian, masih diperlukan langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi dampak dan jumlah dari kejadian stunting.

Selain itu, juga disampaikan peluang usaha yang bisa dikembangkan oleh peserta terkait dengan pencegahan stunting. Peserta diperkenalkan dengan kiat-kiat membuat sebuah produk yang inovatif, strategi pemasaran dan potensi pendanaan untuk membuka UMKM baru di Desa Bumi Sari. Dalam membuat sebuah produk, dibutuhkan keunikan yang membedakan dengan produk lain, seperti quote yang disampaikan oleh Komika dan Motivator Panji Pragiwaksono dalam videonya bahwa ”Sedikit berbeda lebih baik dibandingkan sedikit lebih baik”. Hal ini menjadi tantangan untuk masyarakat terus berinovasi dalam mengembangan strategi branding dan marketing sebuah produk yang kita miliki. Sebagian besar produk yang viral memiliki perbedaan dari produk yang lain, seperti dari segi fungsi, kegunaan, dan sebagainya. Sebuah produk yang baik juga harus dilengkapi dengan kemasan yang menarik. Hal ini bisa dilakukan dengan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Di sisi lain, perkembangan teknologi mendorong strategi pemasaran menjadi berkembang dari tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, konsumen lebih tertarik membeli dan memasarkan produknya melalui platform online, seperti shopee, tokopedia, facebook, dan sebagainya. Sehingga kemampuan untuk menguasai teknologi seperti digital marketing menjadi sebuah hal yang penting. Ditambah penggunaan handphone dan internet di Indonesia termasuk salah satu yang terbesar di dunia. Selain itu, pemanfaatan teknologi akan memperluas target pasar dari produk yang akan dijual.

Faktor penting lainnya terkait dengan kewirausahaan adalah pendanaan. Saat ini, sumber-sumber pendaanan untuk UMKM di Indonesia sangat banyak, salah satunya pendanaan tenaga kerja mandiri untuk UMKM dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Selain itu, juga terdapat sumber-sumber pendanaan lainnya untuk UMKM seperti program pendanaan dari kementerian keuangan, dan CSR perusahaan-perusahaan. Hal ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Kader PKK di Desa Bumi Sari, sehingga produk-produk yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tapi juga untuk masyarakat secara umum.
(rilis/prodi farmasi)