Semester ganjil Institut Teknologi Sumatera akan berlangsung pada 11 Agustus 2023. Hal tersebut membutuhkan persiapan dalam pembelajaran bagi mahasiswa pendidikan tinggi sehingga dapat sesuai dengan target yang ditetapkan. Seusai pemberian prosedur safety induction terhadap lingkungan aula Gedung F lantai 3, agenda dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mars ITERA. Iringan doa dan penyampaian visi misi ITERA disampaikan dalam rangka penguatan jati diri sivitas akademika.
Sambutan pertama disampaikan koordinator prodi kimia, Dr. I Putu Mahendra, S.Si. mengingat urgensi acara dalam menghadapi perkuliahan semester ganjil. Hal tersebut diharapkan dapat menghasilkan luaran outcome kompetensi mahasiswa sesuai permintaan industri maupun lingkungan pasca kampus.
Kemudian dilanjutkan dengan sambutan ketua jurusan Sains, Dr. Ikah Ning Prasetiowati Permanasari, M.S. Beliau menyampaikan bahwa target rencana pembelajaran semester (RPS) berbasis CBL dan PBL selaras dengan arahan Kemdikbudristek RI, dalam meningkatkan penilaian IKU (Indikator Kinerja Utama) dan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) institusi pendidikan tinggi terhadap proporsi CBL (case-based learning) maupun PBL (problem-based learning).
Selanjutnya, sambutan dipaparkan rektor ITERA, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha. Hal tersebut dapat memicu dosen sivitas akademika ITERA sehingga berkarakter continuous improvement. Pergeseran budaya pembelajaran yang berpacu dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi penting sehingga mahasiswa cerdas, berakhlak, dan berintegritas sebagai wujud visi misi dari Kemdikbudristek.
“Dosen sebagai pengajar pendidikan tinggi wajib mempersiapkan pembelajaran yang berkualitas dengan harapan mempersiapkan lulusan sarjana yang akan menghadapi era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity)”, pesan Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha.
Inisiasi materi dipaparkan oleh Dr. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si. dari Universitas Lampung mengenai landasan normatif RPS berbasis CBL dan PBL. Beliau menggambarkan luaran RPS yang dikenal sebagai OBE (outcome-based learning).
“Kompetensi harus observable dan measureable serta sesuai tuntuan jaman”, ujar Dr. Neni
Agenda lokakarya dilanjutkan penyampaian materi filosofi dan sisi praktis RPS oleh Prof. Dra. Sri Rahayu, M.Ed., Ph.D, dari Universitas Negeri Malang. Beliau mengedepankan aspek pedadogik dalam perencanaan pembelajaran berbasis kasus maupun proyek.
“Dimensi pembelajaran berkembang dengan keberadaan aspek humanity (kemanusiaan) sehingga mahasiswa tidak hanya memahami keilmuan dalam sisi intelektualitas namun juga kesungguhan dalam meningkatkan motivasi berpikir kritis”, ucap Prof. Sri Rahayu. Pembukaan sesi diskusi masing – masing pembicara tampak dari antusias sivitas akademik perwakilan seluruh prodi di ITERA terkait pengalaman maupun fakta lapangan mengenai RPS dan perkuliahan. Kegiatan lokakarya tersebut diakhiri dengan foto bersama peserta dan diharapkan adanya agenda lanjutan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dalam menelurkan lulusan yang berkualitas.